Barlius Kepala Dinas Pendidikan Sumbar.
(MKSN)-Berita media Senin (14/7) kemaren menyentakkan DPRD Desak Gubernur Ganti Dua Kepala Dinas_. Salah satunya kepala Dinas Pendidikan, "Inyiak" Barlius Chaniago. Kadisdik yang malang melintang sudah 24 tahun jadi guru dan 10 tahun di birokrasi itu dianggap gagal melaksanakan tugas urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Kasus yang diangkat: gagal salur DAK SMK 2024 sejumlah 19,8 milyar, sehingga jadi beban APBD.
Suatu hal yang menarik dari langgam berita itu adalah bahwa desakan minta gubernur mengganti kepala dinas mengatasnamakan DPRD Sumbar, akan tetapi yang menyampaikan di media bukan ketua DPRD tapi salah seorang wakil ketua.
Tulisan ini tak berpretensi hendak membela diri, apalagi menyalahkan pihak lain, tapi sebatas menyampaikan data dan fakta supaya masyarakat dapat informasi yang benar, utuh dan komprehensif. Betulkah kadisdik Sumbar gagal besar sehingga harus diberhentikan?. Atau malah sebaliknya, dia bekerja bersungguh-sungguh tapi diputarbalikkan jadi gagal?.
Terkait gagal salur DAK SMK sebesar 19.8 milyar, sesungguhnya Dinas Pendidikan (Disdik) tidaklah bisa disimpulkan lalai, gagal. Pekerjaan yang jadi bagian tugas Disdik melaksanakan kegiatan DAK, menginputkan dokumen di Omspan (Online Monitoring Sistem Perbendaharaan Negara) syarat salur tahap III sampai tenggat waktu pukul 17.00 WIB tanggal 16 Desember 2024 (sesuai PMK 25 tahun 2024) sudah selesai pukul 16.40 WIB.
Semua laporan dan dokumen sudah diinputkan, termasuk hasil revieu inspektorat tentang realisaai penyerapan dana paling rendah 90% dari dana yang sudah diterima di RKUD. Dalam hal ini Disdik terkonfirmasi selesai bahkan sudah 97,17%. Persyaratan berikutnya adalah capaian keluaran (_output_) DAK fisik per-bidang sampai dengan tahap II paling rendah 70%. Dalam hal ini Disdik terkonfirmasi selesai bahkan sudah 91,46.
Demikian juga foto per-kegiatan dengan titik koordinat, dokumen laporan realisasi penyerapan dana dengan capaian output, dokumen laporan revieu APIP, dokumen nilai rencana penyelesaian kegiatan, dokumen laporan penggunaan sisa DAK tahun yang lalu. Semuanya terkonfirmasi sudah selesai dan tuntas.
Masalah tidak salur memang di luar kewenangan kepala dinas pendidikan. Kasus ini tidak di Disdik Sumbar saja. Ada banyak kasus yang sama di kabupaten/kota dan provinsi seluruh Indonesia dengan besaran dana yang berbeda-beda. Disdik Sumbar sudah bekerja maksimal, semua persyaratan salur selesai, dan yang amat penting lagi tak ada satupun penyimpangan di situ.
Kinerja Disdik selama ini cukup memuaskan. September 2023 Disdik Sumbar menerima penghargaan dari Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemdikbudristek sebagai provinsi pendaftar terbanyak ketiga Kihajar STEM (kita harus belajar berbasis _sciense, technologi, engenering dan mathematic_) se Indonesia. Ini adalah lomba inovasi siswa berkelompok tingkat nasional yang sangat bergengsi. Bahkan siswa Sumatera Barat (SMA 9 Padang) tahun 2023 jadi peserta terbaik nasional dengan judul riset Tajir (teknologi antisipasi banjir). Atas keberhasilan ini gubernur diundang oleh mendikbudristek menerima apresiasi.
Juli 2024 Disdik Sumbar dapat anugerah Merdeka Belajar kategori Pengelolaan Program Indonesia Pintar dari Mendikbudristek. Keberhssilan ini terkait serapan anggaran PIP yang tinggi di Sumatera Barat, sehingga dana PIP itu berkontribusi meningkatkan APK dan APM.
Bulan Mei 2025, Pemprov Sumbar menerima apresiasi dan penghargaan dari Mendikdasmen sebagai provinsi dengan residu data pendidikan terendah. Artinya data yang diinputkan dalam dapodik terkait sapras, kesiswaan, guru dan tenaga kependidikan, pembinaan profesionalisme guru dan lain-lain dinilai valid.
"Selanjutnya bulan Juli 2025 Disdik Sumbar sebagai OPD penerapan SPM provinsi Sumbar, memperoleh apresiasi dari Gubernur Sumbar atas komitmen, dedikasi dan kinerja luar biasa dalam
Hampir semua indikator kinerja/jenis layanan SPM yang terdiri dari jumlah masyarakat yang harus dilayani dan jumlah mutu barang/jasa SDM bidang SMA, SMK dan pendidikan khusus berjumlah 41 indikator tercapai 100% bahkan lebih. Kecuali beberapa indikator seperti indeks iklim keamanan sekolah SMA (88,47%), indeks iklim kebhinekaan SMA (94,88%), indeks iklim inklusivitas SMA (95,44%), tingkat penyerapan lulusan SMK (89%), kepuasan dunia kerja terhadap budaya kerja lulusan SMK.(91,47%) yang di bawah 100%.
Disdik Sumbar juga bersungguh-sungguh melaksanakan pembinaaan karakter positif siswa melalui program Wirid Remaja Kolaborasi (WRK) di ribuan masjid dan mushalla se- Sumbar sejak 22 Oktober 2022 antara magrib dan Isya dua kali sebulan pekan kedua dan keempat.
Disdik Sumbar mewajibkan ekskul Tahfidzh Alqur'an di SMA, SMK mayoritas siswa beragama Islam se Sumatera Barat. Ini adalah implementasi filosofi adat basandi sara', sara' basandi kitabullah. Siswa menghafal Alqur'an di sekolah dibimbing guru-guru tahfidz dan diwisuda sekali setahun.
Disdik Sumbar mewajibkan ekskul silek tradisi di SMA, SMK se Sumatera Barat sesuai kebijakan pemprov Sumbar. Program ekskul silek tradisi ini akan dilaunching pada awal tahun pelajaran 2025/2026 ini. Tetapi sudah lebih 170 sekolah telah melaksanakan ekskul ini jelang akhir tahun pelajaran 2024/2025.
Prestasi masuk perguruan tinggi, UTBK 2024 (2025 belum publis), siswa Sumbar menempati urutan persentase terbanyak (25,34%) peringkat 4 nasional setelah Aceh, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Pelaksanaan SPMB 2025 berjakan sesuai permendikdasmen no. 3 tahun 2025 objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan dan tidak diskriminstif. Tak ada laporan masyarakat dirugikan ke ombusman RI Perwakilan Sumatera Barat. Masyarakat menikmati SPMB yang adil, transparan, objektif dan non diskriminatif. (AM)
0 Komentar