Ketua Peter Prayuda Kalaborasi Jurnalis Indonesia(KJI) Sumbar,Gelar Pertemuan Yang Sangat Hangat Dengan Barlius Kadis Pendidikan Provinsi Sumbar dan Didampingi Benny Kasubag Umum yang Membahas Mengenai Pencegahan Zero Tawuran Dan Balap Liar Yang Masih Menjadi Isu Hot di Dunia Pendidikan Saat ini Yang Menjadi Perhatian Publik Ungkap Peter Prayuda.
Di Sampaikan Juga Barlius Kadis Pendidikan Sumbar Perlunya Sinergi Antara Dinas Pendidikan Sumbar Dan KJI Sumbar Dalam Menyampaikan Informasi Yang Berimbang Dan tidak Hoax Dalam Penyampaian informasi Kejadian Peristiwa yang Benar Terjadi Ditengah Masyarakat Saat ini mengenai Pendidikan Yang Bisa Memajukan Dunia Pendidikan Saat ini Ungkap Barlius.
Perlunya Pengawasan ekstra Dari Orang tua di Rumah Terhadap anaknya dalam Menerapkan Waktu Belajar Yang Tepat dan Teratur Dalam Mengawasi Anak Dirumah Sehabis Pulang Sekolah Supaya Tidak Terpengaruh Pengaulan Bebas Dan Tindakkan Tawuran dan Balap Liar di tengah Masyarakat Saat ini Ungkap Barlius.
Dalam kesempatan itu, Peter Prayuda menyoroti maraknya aksi tawuran pelajar yang kerap terjadi di berbagai wilayah, terutama di Kota Padang. Ia juga menyinggung aktivitas balap liar, yang tak jarang melibatkan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Kejuruan (SMK). Kalau tidak cepat kita antisipasi, dikhawatirkan berpotensi membahayakan masa depan generasi muda.
"Kondisi Pelajar kita Saat ini sangat memprihatinkan dan sudah masuk kategori darurat sosial. Kami berharap Dinas Pendidikan tidak tinggal diam, tetapi mengambil langkah-langkah tegas dan preventif,” tegas Piter.
"Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Barlius, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya mempersempit ruang gerak pelajar yang berpotensi terlibat tawuran, dengan menerapkan sistem sekolah fullday di sejumlah sekolah. Ia juga menekankan, bahwa sekolah-sekolah telah diberi kebijakan untuk memperbanyak kegiatan positif dan ekstrakurikuler yang bersifat membina karakter dan kreativitas siswa.
“Kami memang mendorong sekolah untuk menerapkan sistem fullday dan menambah kegiatan-kegiatan yang mendidik, agar waktu luang siswa lebih terkontrol. Tapi tentu saja, ini tidak cukup tanpa dukungan dari orang tua di rumah,” ujar Barlius.
Ia juga menekankan, pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan mendisiplinkan anak-anak mereka di luar jam sekolah. Menurutnya, pendidikan karakter tidak bisa hanya dibebankan kepada pihak sekolah semata.
“Pendidikan yang baik itu kolaboratif. Jika di sekolah anak diajarkan nilai-nilai positif, maka di rumah hal itu harus dilanjutkan. Orang tua punya tanggung jawab yang besar dalam membentuk perilaku anak,” tambahnya.
Selain membahas isu sosial pelajar, audiensi juga membahas persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025–2026. Kadisdik Barlius memaparkan bahwa proses PPDB akan dimulai pada tanggal 23 Juni 2025 dan dilaksanakan secara terbuka dan transparan melalui beberapa jalur yang telah ditetapkan.
“Untuk PPDB tahun ini, ada tiga jalur utama yang disiapkan. Jalur prestasi sebanyak 30 persen, jalur afirmasi juga 30 persen, dan jalur domisili sebesar 35 persen. Sisanya disesuaikan dengan kebijakan khusus,” Ucap Barlius.
Terkait isu penahanan ijazah oleh pihak sekolah, yang kerap dikeluhkan masyarakat. Barlius menegaskan, bahwa hal tersebut tidak dibenarkan dan Dinas telah mengingatkan sekolah untuk tidak menjadikan ijazah sebagai alat menekan siswa yang menunggak biaya.
“Ijazah adalah hak siswa, tidak boleh ditahan dalam kondisi apa pun. Jika ada keluhan, masyarakat bisa melapor langsung ke Dinas,” Pungkas Barlius.
Ditambahkan Benny Kasubag umum Dinas Pendidikan Sumbar,Dengan Digelarnya Pertemuan Ini Semoga Bisa Kirannya Bisa Menjalin Silaturahmi Dan Audensi Yang Mencerahkan Informasi Yang Berimbang di Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Saat ini Dan Berkat Dukungan Sahabat DPW KJI Sumbar Kirannya Kita Saling Bersinergi dalam Transparansi Informasi dan Terima Kasih Kepada Rekan Sahabat DPW KJI Sumbar yang Hadir Terutama KSB dan Anggotanya Mengakhiri.(Alri Marajo)
0 Komentar