Tradisi Mudik Di Minangkabau,Pulang Basamo Dihari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah Bagi Perantau Minang Dikampung Halaman Tacinto..



Catatan : ALHAMRIS.S Pemimpin Redaksi Minangkabau Sumbar News.Com.

SUMBAR/Minangkabau
masyarakatnya terkenal dengan tradisi merantau. Maksudnya yaitu keluar dari kampung halaman ketika telah memasuki masa remaja dan guna untuk mencari kehidupan yang lebih layak di negeri orang.Munggu (23/3/2025)


"Baik berguna dalam segi mencari ilmu serta mencari bekal akan kehidupan. Pada saat bulan Ramadhan datang, para perantau asal Minang biasanya bersenang hati ketika hampir mendekati Hari Raya Idul Fitri1446 Hijriyah ini, dikarenakan mereka akan berkumpul sesama perantau asal Minang Untuk merencanakan tradisi(Mudik)Pulang Basamo.

Pulang Basamo merupakan sebuah tradisi yang dilakukan perantau asal Minang yang mana berarti melakukan mudik ke kampung halaman secara bersama-sama dengan sesama perantau asal Minang dengan tujuan menciptakan silaturahmi di saat Hari Raya Idul Fitri.

Di dalam tradisi Pulang Basamo ini biasanya para perantau menggunakan jalur darat dengan menggunakan kendaraan pribadi masing-masing lalu beriring-iringan. Tetapi selain itu ada juga kelompok perantau yang menyewa bus pariwisata bagi yang tidak punya atau kekurangan kendaraan pribadi sebagai transportasi.

Sejak kapan tradisi Pulang Basamo ini dilakukan belum ada literatur serta bukti- bukti konkret yang menjelaskan. Menurut Saya penulis hanya Saja tradisi Pulang Basamo ini merupakan sebuah tradisi yang dahulunya telah ada dan diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang dahulu kala hingga sampai saat sekarang ini.

Di dalam kegiatan tradisi Pulang Basamo ini tentu terdapat makna yang sangat berarti bagi perantau asal Minang, yaitu bagaimana mempererat rasa kekeluargaan dan rasa kesatuan antar sesama perantau Minang di tanah rantau.

Tradisi Pulang Basamo inilah di anggap sebagai momen-momen yang berharga dan istimewa yang dinanti-nantikan oleh perantau asal Minang karena selain dianggap sebagai tradisi juga sekaligus menjadi kesempatan untuk bertraveling ria bersama sama.

Kini kebanyakan para perantau asal Minang kembali ke kampung halaman mereka dengan keinginan masing masing saja. Jika mereka ingin, mereka akan bisa melakukannya sendiri dan kapan saja ketika mereka merasa merindukan kampung halamannya.

Biasanya terjadi perbedaan antara perantau dari daerah yang sama dengan perantau daerah yang berbeda. Maka hal ini terjadi dikarenakan serta disebabkan terjadi karena adanya di antara perkumpulan–perkumpulan masyarakat perantau asal Minang tersebut yang menyatukan para anggota-anggota yang lainnya sehingga tradisi Pulang Basamo ini  tidak dapat dilakukan, sehingga pertimbangan jadwal antara perantau Minang yang biasanya saling dapat menyebabkan berbenturan. 

 dalam tradisi Pulang Basamo ini biasanya dilakukan pada satu minggu sebelum lebaran Idul Fitri tiba. Caranya beragam ragam, ada yang menyewa bus, dan ada pula biasanya dari organisasi-organisasi keberangkatan yang menyediakan transportasi gratis untuk digunakan para perantau Minang untuk pulang ke kampung halaman.

"Ketika tanggal untuk tradisi Pulang Basamo telah ditetapkan, para perantau Minang akan berkumpul di satu titik yang telah ditentukan, dan kemudian berangkat menuju kampung halaman mereka.

Perjalanan ini sudah tentu menjadi seru, disebabkan biasanya para perantau Minang tersebut sudah saling mengenal sesama perantau Minang lainnya, sehingga masalah lelah dalam perjalanan sudah teratasi dengan mengobrol serta bercanda ria dengan obrolan tentang masa-masa kecil dahulu yang penuh kenangan, serta bayang-bayang kampung halaman yang sudah terlihat di pelupuk mata yang sudah tak sabar untuk menemui dan berkumpul dengan sanak saudara,Kerabat dan orang tua di sana.

Tradisi Pulang Basamo juga sudah merupakan hal yang menjadi sebuah tradisi wajib bagi perantau Minang sejak dahulu kala. Maka dari kegiatan tradisi Pulang  Basamo ini terdapat makna-makna yang mengandung nilai hal positif, baik bagi masyarakat yang berada di kampung halaman, maupun bagi perantau Minang sendiri ,dan dengan kegiatan tradisi Pulang Basamo inilah perantau asal Minang ini dapat juga berkumpul dengan sanak saudara, keluarga serta famili-famili yang ada di kampung halaman.

Disisi lain juga mereka juga bisa bernostalgia dan “bagurau” dan bercanda ria dengan kawan semasa muda remaja di kampung halaman dulu.

Dalam tradisi Pulang Basamo ini juga terdapat aktivitas yang mana sebagai mempererat silahturahmi secara umum antara rantau dan kampung. Anak-anak yang lahir di perantauan juga akan mengenal sanak saudara famili yang ada di kampung halaman.

Mereka juga bisa mengenal lebih jauh tentang kampung asal orang tua mereka. Maka dengan demikian lah akan tumbuh rasa cinta terhadap kampung halaman mereka.

Pulang ke kampung halaman bagi perantau asal Minang merupakan juga sebagai sebuah bukti yang menunjukkan kalau mereka telah berhasil di perantauan orang. Setidaknya, mereka mampu melihat keluarga, sanak saudara serta famili-famili lainnya ke kampung halaman mereka. Bagi anak Minang itu sebuah kebanggaan. Kepulangan perantau asal Minang ini memang sangat dinanti-nantikan sanak saudara, keluarga, serta famili-famili mereka yang berada di kampung halaman.

Ada banyak sekali faktor-faktor yang mendorong masyarakat yang berada di kampung halaman yang telah menanti-nantikan akan kepulangan para perantau asal Minang ini. Salah satunya ialah mengharapkan dukungan moral dan material untuk pembangunan kampung halaman.

Harapan Saya Redaksi Minangkabau Sumbar News.com. dengan Tulisan ini,semoga tradisi yang ada di Minangkabau ini masih tetap terjaga dan terlestarikan salah satunya tradisi Pulang Basamo ini. Semoga tradisi Pulang Basamo ini juga tetap ada dan tetap dilestarikan Menjelang Hari Raya idul Fitri

oleh generasi penerus nantinya agar supaya tradisi seperti ini tidak hilang oleh peradaban zaman yang mana bisa dilihat sekarang ini banyak generasi muda yang sudah tidak mau menahu tentang tradisi-tradisi yang ada di Minangkabau.

( Pimpred Oleh: Alri Marajo)








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tiga Anggota Polisi Gugur Diduga ditembak Oknum TNI Saat Pengebekkan Judi Sabung Ayam Di Lampung.

Seorang Pemuda Korban Penusukkan Asal Bengkulu,Tewas Bersimbah Darah Di Dalam Barbershop di Padang.

Kebakaran Satu Unit Rumah Warga Terjadi di Jalan Berok Nipah Padang