(MKSN) JAKARTA--Unjuk rasa Ribuan orang di depan gedung DPR, Jakarta, Senin (25/08), berlangsung ricuh setelah aparat polisi menghadangnya. Para pendemo mempertanyakan gaji dan tunjangan anggota DPR yang melebihi Rp100 juta.
Sekitar pukul 12.45 WIB, polisi menghalau pengunjuk rasa dengan menembakkan gas air mata dan semprotan air ke arah demonstran.
Sampai sekitar pukul 13.30 WIB, polisi terus berusaha menghalau massa agar menjauhi gedung DPR.
Ribuan Kelompok demonstran berusaha bertahan dan melawan dengan melempar botol air plastik.
Selain menggelar unjuk rasa di depan gedung DPR, sekitar pukul 14.00 WIB, muncul massa pengunjuk rasa yang mendatangi pintu belakang DPR.
Pengunjuk rasa mencoba menyelamatkan rekannya saat aksi unjuk rasa di Jalan Letjend S Parman, depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/08).
'Kami hidup susah, gaji DPR besar sekali' – Demo '25 Agustus' tolak tunjangan anggota DPR berlangsung ricuh
Empat pelaku penculikan dan pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu BRI Cempaka Putih berinisial MIP, 37 tahun, ditangkap oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ahad, 24 Agustus 2025.
Polisi tangkap 'aktor utama' kasus dugaan pembunuhan kepala cabang BRI, apa motifnya?
DPR, gaji anggota DPR
Gaji dan tunjangan anggota DPR lebih Rp100 juta per bulan – 'Tidak patut saat masyarakat kesulitan ekonomi'
Salah satu koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono alias Botok Pati mengibarkan bendera Merah Putih saat mengawal warga mengirimkan surat berisi desakan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi Bupati Pati Sudewo melalui Kantor Pos Pati di Kabupaten Pati, Jawa Tengah Senin (25/08).
Demo warga Pati desak KPK periksa dan tangkap Bupati Sudewo – 'Kami ingin punya pemimpin yang bersih'
Massa sempat melemparkan batu ke arah kantor satuan pengamanan. Ada pula aksi pembakaran sepeda motor.
Dan tidak lama kemudian, polisi berusaha membubarkan massa tersebut. Gas air mata ditembakkan ke arah pendemo.
Sampai sekitar pukul 15.00 WIB, polisi terus menghalau pengunjukrasa hingga di dekat Stasiun Palmerah, Jakpus.
Personel polisi menghalau pengunjuk rasa di Jalan Letjend S Parman, depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/08).
Pantauan wartawan Media Jakarta yang ada di lapangan pada Senin (25/08) pukul 16.00 WIB, aparat Brimob menembakkan gas air mata sebanyak lebih dari lima kali dalam jangka waktu setengah jam.
Massa demonstran kemudian dipukul mundur ke arah Gelora Bung Karno (GBK). Tak sedikit yang mencari tempat perlindungan di Senayan Park.
"Pak, yang ditembak harus anggota DPR, bukan kami!" teriak salah satu pendemo.
Di kawasan Senayan Park terdapat sejumlah massa mengalami perih di mata, panik, hingga batuk-batuk akibat gas yang dilontarkan personel Brimob..
melaporkan massa dari berbagai elemen masyarakat termasuk pelajar, terus mencoba merangsek ke Jalan Gatot Subroto untuk menuju ke depan Gedung DPR pada Senin sore.
Petugas langsung menembakkan gas air mata untum membubarkan massa aksi saat mereka berupaya menerobos barisan petugas keamanan.
Situasi memanas itu diperparah dengan adanya massa pelajar yang disebut memprovokasi petugas dengan melempari menggunakan batu.
Sejumlah pengunjuk rasa membawa bambu saat melakukan aksi di Jalan Letjend S Parman, depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Keterangan gambar,Sejumlah pengunjuk rasa membawa bambu saat melakukan aksi di Jalan Letjend S Parman, depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/08).
Selain itu, sejumlah pelajar yang masih menggunakan seragam tersebut beberapa kali mencoba menerobos dengan melalui jalan tol dalam kota.
Merek bergerombol membawa bendera parpol dan melintas di jalan tol dalam kota, sehingga petugas kembali menembakkan gas air mata ke arah mereka.
Sejumlah pengunjuk rasa melakukan aksi di Jalan Letjend S Parman, depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/08).
Keterangan gambar,Sejumlah pengunjuk rasa melakukan aksi di Jalan Letjend S Parman, depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/08).
Laporan-laporan media menyebutkan aksi ini digelar oleh sebuah kelompok yang menyebut dirinya sebagai Gerakan Mahasiswa bersama Rakyat.
Para pendemo mempertanyakan gaji dan tunjangan anggota DPR yang melebihi Rp100 juta.
Saya marah, DPR bubarkan saja'
Rahmini, buruh pabrik berusia 46 tahun, sengaja membolos pekerjaan untuk mengikuti demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin (25/08).
"Saya tahu soal masyarakat Pati. Mereka mendemo pemerintah karena pajak. Saya, hari ini, ingin melakukan hal yang sama," tandasnya.
Menurutnya, kebijakan pemerintah sering kali bikin masyarakat susah.
demonstrasi 25 agustus, DPR, tunjangan anggota DPR
Keterangan gambar,Pengunjuk rasa mendatangi pintu gerbang bagian belakang gedung DPR.
Dia mencontohkan PHK yang dialami buruh-buruh di sekitar tempatnya bekerja di Cikarang, Jawa Barat.
"Begitu saya tahu [anggota] DPR dapat gaji dan tunjangan macam-macam, saya marah," ucapnya.
Rahmini mendesak DPR dibubarkan sebab tidak mencerminkan "kepentingan rakyat."
-demonstrasi 25 agustus, DPR, tunjangan anggota DPR
Sumber gambar,DETIKCOM/DEVI P
Keterangan gambar,Polisi menghalau pengunjuk rasa agar menjauhi gedung DPR, Senin (25/08).
Unjuk rasa di depan gedung DPR sudah disuarakan oleh warganet sejak pekan lalu.
Suara-suara ini muncul ke permukaan setelah muncul pemberitaan seputar gaji dan tunjangan anggota DPR yang dilaporkan lebih Rp100 juta per bulan.
Terungkapnya nilai gaji dan tunjangan anggota DPR ini memicu kemarahan di media sosial.
Dalam situasi seperti itulah muncul tuntutan Demontran pembubaran DPR. (***)
0 Komentar